Dengan percepatan transisi struktur energi global menuju ramah lingkungan dan rendah karbon, tenaga angin, sebagai bentuk energi terbarukan yang matang dan menonjol secara ekonomi, sedang memasuki periode pertumbuhan yang eksplosif. Menurut Badan Energi Internasional (IEA), kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga angin global akan mencapai 112GW pada tahun 2024, dimana Tiongkok akan menyumbang 58GW, yang mencakup lebih dari 51%; Tenaga angin lepas pantai telah menjadi mesin pertumbuhan baru, dengan total penambahan kapasitas terpasang baru sebesar 22GW sepanjang tahun, peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 47% dibandingkan tahun 2023. Dari sisi kebijakan, “Rencana Lima Tahun ke-14” Tiongkok untuk sistem energi modern dengan jelas menyatakan bahwa proporsi konsumsi energi non-fosil akan mencapai 20% pada tahun 2025, dan “Kesepakatan Baru Ramah Lingkungan” Uni Eropa (UE) mengusulkan untuk meningkatkan proporsi energi terbarukan menjadi 40%. pada tahun 2030. Energi global kebijakan transformasi memberikan dukungan yang kuat bagi industri tenaga angin, dan permintaan pasar terhadap baut tenaga angin ultra besar, yang merupakan konektor inti turbin angin, juga telah memasuki “jalur cepat” – ukuran pasar pengikat tenaga angin global telah mencapai 8,3 miliar dolar AS pada tahun 2024, dan diperkirakan akan melebihi 15,5 miliar dolar AS pada tahun 2030, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 11,2%.